Kamis, 04 Agustus 2011
Solusi Jitu Jual Beli Mobil Bekas
Selasa, 31 Mei 2011
Inovasi Karya Anak Bangsa: Langkah Pasti Menuju Kemandirian Nasional
Beberapa tahun terakhir ini kita kerap kali mendengar kata-kata globalisasi, bahkan bukan hanya mendengar, tapi juga melihat, bahkan juga merasakan yang namanya globalisasi. Globalisasi rupanya telah memengaruhi seluruh sektor di kehidupan manusia. Di mana hampir semua hal yang ada bertajuk modern. Tentunya tidak hanya itu, kesemua komponen yang ada pastinya di dorong untuk lebih maju dan memudahkan manusia dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari.
Bicara mengenai globalisasi, modernisasi dan kemajuan tentunya tak lepas dari tiga istilah yang bisa dibilang sudah umum dan tidak asing lagi di telinga kita, yaitu inspiratif, inovatif, dan kreatif. Tiga komponen ini tentunya menjadi tonggak utama dalam kemajuan suatu bangsa meninggalkan ketertinggalan yang pernah dialami. Dengan kata lain Indonesia membutuh anak- anak bangsa yang inovatif, inspiratif, dan kreatif untuk bangkit dari ketertinggalan ini, benarkah begitu? Jawabannya jelas benar. Tapi, kalau kita berbicara seputar kemajuan, rasanya hanya ada teknologi yang merupakan indikator utama akan maju atau tidaknya suatu negara, akan mandiri atau tidaknya suatu bangsa, padahal masih banyak lagi kemajuan inovasi di bidang lain, seperti bidang astronomi, bidang lingkungan, dan sebagainya. Terlebih lagi inovasi-inovasi tersebut dilmiliki oleh anak-anak bangsa kita.
Banyak bukti yang menggambarkan secara gamblang akan inonasi karya anak-anak bangsa, di bidang teknologi misalnya:
4G
Tentunya semua mengetahui akan kecanggihan teknologi 3G dan 3,5G. Namun sungguh di luar dugaan, pencetus generasi setelah 3,5G adalah orang Indonesia, yakni Prof. Dr. Khoirul Anwar. Alumni teknik elektro ITB ini menciptakan 4G. Berawal dari idenya yang ingin mengurangi daya transmisi untuk meningkatkan kecepatan transmisi data. Berhasil di idenya yang ini, pemuda asal Kediri ini berusaha terus mengasah kemampuannya. Meski sukses di kancah internasional, Prof. Dr. Khoirul Anwar tidak begitu saja melupakan Indonesia sebagai tanah air kebanggaannya.
Game
Tentunya terobosan anak bangsa kita di bidang gaming tidak kalah dengan developer-developer game dari luar negeri. Memang game anak bangsa kita tidak begitu terkenal, namun cukup edukatif dan menarik, terlebih penciptanya adalah kaka beradik yang masih duduk di bangku SMP dan SD, Fahmi Waluya (12 thn), dan adiknya Hania Pracika (6 thn). Game pertama mereka adalah game edukasi yang memperkenalkan huruf dan warna. Dalam kurun waktu kurang dari tiga taahun mereka berhasil membuat sofware berbasis flash yang tentunya brtajuk edukasi, seperti ENRICH (English for Childern).
Rupanya tidak hanya Fahmi dan adiknya yang membuat game edukasi, banyak anak bangsa yang menciptakan game edukasi. Salah satunya adalah Majapahit online yang bertengger sebagai Facebook game. Game ini mengingatkan pada masyarakat kini akan kehidupan 500 tahun lalu di kerajaan Majapahit.
Antivirus
Tentunya semua jengkel dengan hama digital yang kerap kali membuat PC jadi hank. Rupanya tidak hanya pakar-pakar teknologi senior saja yang membuat pestisida bagi hama digital ini, anak Indonesia juga ingin membuat pestisida sendiri agar tidak selalu bergantung pada developer antivirus luar. Beberapa antivirus karya anak bangsa antara lain SMADAV, ARTAV, ANSAV, PC Mav, dan sebagainya. Namun dari sekian antivirus buatan Indonesia yang paling menarik menurut saya adalah antivirus ARTAV. Bagaimana tidak, penciptanya adalah anak SMP yang bermula dari kekesalannya terhadap hama digital yang sering mangkal di PC-nya.
Garuda OS
Terbawa oleh kata-kata bangsa lain bahwa Indonesia adalah negara pembajak operating system. Tentunya anak bangsa tidak tinggal diam yang akhirnya membuahkan hasil yang patut diacungi jempol, yaitu Garuda OS. Operating system legal ini berbasis open source kreasi dari penegmbang lokal. Slogan yang di pegang teguh oleh Garuda OS adalah 3L (Legal, Local, Liberty).
Faktanya tidak hanya inovasi teknologi yang mampu diciptakan oleh anak bangsa, inovasi di bidang lingkungan dan energi pun tak kalah menarik.
Baterai Ubi
Bateri ubi ini ditemukan oleh seorang siswa sekolah dasar Innocencio Kresna Pratama. Di awali dengam percobaan sederhana dengan bahan baku ubi. Mula-mula pelat tembaga yang sudah dihubungkan dengan lampu ditancapkan pada ubi yang kemudian bisa menyalakan lampu. Menurut anak ini, baterai ubi dapat bertahan berhari-hari. Terobosan energi konvensional yang cukup menarik.
Mobil Tenaga Surya
Rasanya tidak pernah mendengar kalau Indonesia mempunyai mobil tenaga surya?? Mungkin pertanyaan itu yang muncul dalam benak anda. Mobil tenaga surya ini merupakan produk anak bangsa, lebih tepatnya produk mahasiswa ITS di tahun 1989. Namun mobil yang diharap bisa memberi solusi terhadap global warming itu kini hanya mangkal di bawah tangga di salah satu gedung ITS.
And the last one yang ingin saya share-kan adalah penemuan anak bangsa di bidang astronomi. Penemuan apa itu?? Tidak tanggung-tanggung, seorang astronom Indonesia, Johny Setiawan menemukan planet ekstrasolar. Kabar baiknya lagi, penemuan-penemuan Johny diakui oleh dunia. Dengan demikian Johny turut menambah deretan putra bangsa yang berprestasi di kancah Internasional.
Begitu banyaknya karya anak bangsa kita, baik itu di dalam negeri maupun di mancanegara. Sempat beberapa negara mencap Indonesia sebagai negara pembajak, plagiat, bahkan merusak produk buatan orang lain. Akan tetapi, karya-karya di atas mungkin cukup untuk mematahkan apa yang telah dilontarkan negara lain. Acungan jempol sangat layak kita berikan untuk anak bangsa kita dan karya-karyanya. Yang lebih penting lagi, kita sebagai bangsa Indonesia harus bangga memakai produk buatan bangsa kita sendiri yang tidak kalah bagusnya dengan produk buatan luar negeri. Tentunya untuk memotivasi timbulnya inovasi beberapa lembaga menyediakan biaya bagi anak bangsa yang inovatif. Salah satunya yaitu ajang COMPFEST 2011 . Di ajang ini terdapat beberapa lomba yang bisa mengembangkan inovasi, kreasi, dan inspirasi anak bangsa, antara lain:
1. Programming
2. Game Design
3. Robotic
4. Blogging
Benar-benar event yang besar dan berkualitas.
Semangat generasi muda, langkahmu pastikan kemandirian nasional bangsamu!!!
Selasa, 15 Februari 2011
Save Our Earth, Save Our Future
Ceritanya sabtu dan minggu kemarin saya mengunjungi rumah tante saya di Krian, lebih tepatnya di Balongbendo. Sepanjang perjalanan yang saya lihat hanyalah pabrik besar dengan asap hitam yang mengepul di atasnya. Tidak hanya itu, beberapa home industry yang saya lihat juga membuang limbahnya tanpa rasa bersalah. Tapi ketika saya membanting setir ke kanan, saya melihat sebuah perbedaan yang cukup signifikan. Pemukiman warga yang hijau dan bersih dengan sungai jernih yang mengalir, hamparan permadani hijau serta sebuah pabrik besar yang saya kira cukup peduli dengan lingkungan.
Saya berandai 2/3 dunia memiliki sistem lingkungan seperti fenomena di atas. Tapi dalam kenyataan malah sebaliknya, lebih dari 2/3 dunia tidak mempedulikan lingkungan, bahkan merusak lingkungan untuk meraup jutaan rupiah, dolar dan euro.
Dari sekelumit ocehan saya di atas, mungkin kita bisa melihat bagaimana keadaan lingkungan saat ini. Namun ini hanyalah miniatur dari keadaan nyatanya, yang sebenarnya jauh lebih rusak. Bagaimana tidak, tangan-tangan tidak bertanggung jawab menggempur darat, laut dan udara dengan kerusakan dan eksploitasi yang bertubi-tubi.
1. Di darat
Tiap orang dengan frekuensi jutaan membuang limbah/sampah sembarangan tanpa peduli dampak jangka panjangnya. Penebangan hutan sepertinya menjadi makanan para pengusaha yang kekurangan lahan + kekurangan uang untuk membeli lahan.
Bukan hanya itu saja, eksploitasi berlebih yang mengakibatkan bencana-bencana seperti longsor, banjir lumpur, banjir air, dan gempa bumi. Pencemaran tanah oleh pembakaran sampah yang bisa berdampak pada pencemaran air tanah dan udara. Pun demikian pada penggunaan pestisida yang ‘dianggap’ bisa mematikan hama tanaman.
2. Di laut
Tidak sedikit mereka yang menginginkan hasil laut, bahkan saya pun juga ingin. Tapi tidak sedikit pula yang mendapatkan laut dengan cara instan, sekali ‘bblluumm’ lagsung panen. Nah inilah cara yang SEBENARNYA menyimpang dari UU. Misalnya saja, penangkapan ikan dengan bahan peledak. Selain itu, eksploitasi terumbu karang menjadi kegiatan sehari-hari tanpa disadari apa akibatnya kalau laut sudah marah.
3. Di udara
Udara juga elemen dari lingkungan, kalau udara tercemar, so pasti lingkungn tercemar. Zat-zat pencemar udara bisa berasal dari darat, misalnya pembakaran sampah (terutama sampah plastik) yang menghasilhan gas CO, Penggunaan hairspray yang menyumbang CFC yang merusak lapisan ozon, pabrik-pabrik besar dengan cerobong asap laksana pakdhe yang sedang merokok.
Udara yang jadi kebutuhan sehari-hari kita telah tercemar, berarti selama ini kita menghirup udara yang tercemar dan beracun???? tenang saja kawan, UNTUK SAAT INI kadar ketercemaran udara belum seberapa, tapi entahlah 10 tahun lagi kalau tanpa perubahan.
Seperti itulah sekelumit kerusakan lingkungan yang telah terjadi di bumi ini, mungkin masih banyak lagi kerusakan yang lebih besar dari apa yang saya contohkan. Dampaknya pun beranekaragam, misalnya pada perubahan iklim. Tapi bukan tidak mungkin membaik jika kita mau melakukan perbaikan-perbaikan pola hidup kita.
Semua yang instan memang enak DALAM JANGKA PENDEK, tapi akan menyusahkan dalam jangka panjang. Membuang sampah memang dan limbah sembarangan memang enak, tapi lebih enak untuk jangka panjang jika didaur ulang. Mengambil biota laut dengan cara instan pun banyak disukai beberapa orang, tapi kalau lingkungan sudah marah, semua orang yang kena imbasnya.
Polisi laut sepertinya perlu ada, jikalau sudah ada, hendaknya diperketat patrolinya. Pun demikian dengan pabrik-pabrik besar yang mengeluarkan asap entah berapa kubik dalam seharinya. Saya pernah membaca mengenai cara mengurangi polusi oleh cerobong asap. Seingat saya, evaluasi fungsi ini memanfaatkan partikel proton dan elektron dari pelat logam yang dipasang di cerobong asap. Dengan adanya pelat ini asap yang akan keluar dari cerong asap menjadi endapan-endapan yang terkumpul di bawah cerobong.
Berbicara mengenai lingkungan memang tak ada habisnya, terlebih kalau kerusakan lingkungan sudah membumi. saya memimpikan akan kehidupan dengan lingkungan yang sejuk, bersih dan tanpa polusi. Memang terlalu besar untuk direalisasikan. Tapi bukan berarti tidak mungkin kalau tiap individu atau minimal tiap instansi melakukan usaha-usaha pemulihan lingkungan. Misalnya saja sekolah saya, SMA Negeri 11 Surabaya yang senantiasa melakukan penghijauan, kegiatannya biasa disebut dengan JUMINGSIH. Meskipun demikian, tidak semuanya melaksanakan kegiatan tersebut, bahkan mungkin hanya bebarapa saja yang mengikuti. Namun hal tersebut hanya sebagian kecil dari realita yang besar. So, kembali lagi pada kesadaran individunya.
Come on, Green you mind. Usaha penghijauan dan pemulihan lingkungan bukan untuk kepentingan kelompok, tapi juga untuk kita sang penghuni dan penjaga bumi. Bersakit-sakit dulu senangnya kemudian. Jaga lingkungan kita dulu, buahnya panen di masa depan. So, Save Our Earth, Save Our Future.
Minggu, 23 Januari 2011
Iklim pun Plin Plan
Tak sempat Indonesia bernafas dan tersenyum senang, ada lagi masalah yang menimpa. Rasanya masalah tak kunjung berakhir, terutama masalah perubahan iklim yang kini banyak disoroti oleh publik.
Nampaknya iklim kini mulai plin plan. Bagaimana tidak, hujan dan panas terkadang bercampur jadi satu, terkadang panas yang menyengat tiba-tiba hujan deras. Tak hanya itu, angin sepoi-sepoi bisa berubah menjadi angin kencang yang menelan banya jiwa. Sebenarnya apa yang terjadi pada ikilm saat ini? Se-klimaks itukah perubahan iklim saat ini? Siapakah penyebabnya?
Banyak anggapan bahwa perubahan iklim terjadi karena alam dan juga karena usia bumi yang kini sudah sepuh. Tapi setelah saya pikir, tidak sepenuhnya alam dan usia bumi adalah penyebab perubahan iklim.
Seorang anak kecil diberi kasih sayang, dirawat dan dijaga, tentunya ia tidak akan menangis. seorang nenek tua yang kita rawat dengan baik dan kita beri kasih sayang, pastilah ia tidak akan sakit-sakitan dan bersedih. Pun sama dengan Alam dan bumi yang saya analogikan seperti anak kecil dan nenek tua. Alam tidak akan marah bila kita menjaga dan merawatnya, nenek tua pun akan tetap sehat jika kita merawatnya dengan baik. Dari analogi di atas, jelaslah bahwa manusia adalah penyebab yang dominan dari perubahan iklim.
Secara langsung memang kita tidak merasa merusak alam, namun secara tidak langsung sebenarnya hampir setiap manusia melakukan usaha perusakan alam dalam skala yang sangat kecil sekali. Tetapi meskipun kecil, tidakkah bisa menjadi besar akhirnya?
Tanpa kita sadari, usaha-usaha itu berlangsung dalam keseharian kita. Misalnya, membuang sampah sembarangan. Kelihatannya memang simple sekali, tapi kesimple-an inilah yang menjadi pendonor bagi terciptanya gas metana. Belum lagi kalau sampah plastik yang dibakar. Beralih ke bidang lain. Peternakan. Mau tidak mau sebuah peternakan pasti ada kotoran hewannya. Nah, kotoran hewan inilah yang nantinya menjadi bibit-bibit terkumpulnya gas metana. Pun sama dengan kendaraan-kendaraan bermotor di jalan dengan knalpotnya yang menghembuskan CO, gas yang mematikan dan pastinya menjadi penyuplai terbesar dalam polusi udara, tanah dan air. Beralih ke salon kecantikan. Hair spray, sebuah tabung berisi zat entah saya tidak tau namanya yang pastinya akan menghasilkan CFC (Cloro Fluor Carbon) yang dapat membuat lapisan ozon berlubang. So, kalau berlubang panas matahari akan dengan mudah saja menerobos atmosfer bumi, sehingga panas di bumi meningkat.
Dari sekian panjang celoteh saya, ujung-ujungnya adalah GRK, yaitu Gas Rumah Kaca. Zat-zat yang saya sebutkan di atas seperti CO, CO2, metana, dan CFC adalah komponengas rumah kaca. Zat-zat yang berwujud gas itu tadi naik ke atas dan membentuk sebuah payung. Payung tersebut bisa ditembus oleh sinar matahari, tapi panas yang terpantul oleh permukaan bumi tidak bisa diteruskan ke atas karena terhalang oleh payung tadi. Dengan demikian, panas akan menyelimuti bumi dan suhu bumi akan naik.
Penyebab-penyebab perubahan iklim di atas tentunya menimbulkan dampak yang merugikan. Seperti
Bila melihat realita seperti itu, tidakkah pintu hati kita terketuk tuk merubah pola hidup dan perilaku kita dalam mengurangi perubahan iklim sedikit demi sedikit. Janganlah memikirkan kesenangan belaka yang sifatnya semntara bahkan akan merugikan kita, tapi pikirkanlah masa depan kita, anak-anak dan cucu kita. So, save our earth for our future!
Aneh tapi Unik
Pasti sobat blogger bertanya-tanya, “gambar apa sih ‘itu’?” atau begini, “si ye2n ngapain pajang gambar seperti itu?” atau seperti ini. “aneh!!” dan banyak lah pastinya. Nah, masalahnya saya juga tidak tau benda apa itu, yang saya tau benda itu bisa dimakan.
Ceritanya, ayah dan bude saya kemarin melancong ke Kediri, katanya sih mau beri kabar kalau adik mereka yang terkecil mau nikah. Waktu masuk rumah, ayahku membawa kantong plastik besar, tak tau isinya apa. Aku yang sibuk ngerjakan tugas kimiaku tak mempedulikan bungkusan besar itu. ibuku memanggil, “Yen, ini ada jajan yang lucu, coba lihat dulu!” serunya sambil memegang rumput jepang yang terikat di atas benda itu. Awalnya aku jijik dengan bulatan-bulatan yang hampir mirip dengan anggur, soalnya kalau dilihat-lihat mirip dengan lintah, jijik kan?
Saya amati bagian demi bagian, lekukan demi lekukan, bulatan demi bulatan hingga cara pengemasannya. Sungguh menarik dan kreatif. Rasanya tak ingin memakan benda itu, tapi karena penasaran akhirnya saya buka juga salah satu bulatan benda itu.
Bulatan-bulatan yang menyusun benda itu terdiri dari lapisan-lapisan yang panjangnya bervariasi. Lapisan-lapisan tersebut di susun hingga membentuk sebuah bulatan yang ‘aneh’ tapi ‘unik’. Kalau boleh saya tebak, lapisan itu adalah pisang muda yang diiris tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis, kemudian diolah dan dibentuk menjadi benda itu.
Rasa penasaran yang sangat besar pada benda itu membuat saya mencari benda itu di dunia maya, namun saya tidak menemukannya. Mungkin sobat blogger yang rumahnya di kediri atau yang pernah melancong ke kediri mengetahui apa nama jajanan unik tersebut. Bagi sobat blogger yang penasaran dengan benda itu silahkan ke rumah saya atau langsung ke tkp-nya saja, yang jelas benda itu masih tersimpan di almari es saya, karena sayang kalau habis.