About Me

Foto Saya
just call me YEYEN or YEYEGH

About me

Followers

  • NGAWUR
  • blogging competition compfest 2011

    Mini Updates

    Advertisement

    Advertisement

    online counter

    Now

    blogging competition compfest 2011

    Selasa, 15 Februari 2011

    Save Our Earth, Save Our Future

    Salam blogger. Dua hari di akhir pekan kemarin bisa jadi merupakan weekend di mana saya tidak posting. Dua hari di akhir pekan kemarin pula saya dapatkan dua fenomena yang sangat berbeda. Apa itu? Check it Out !!


    Ceritanya sabtu dan minggu kemarin saya mengunjungi rumah tante saya di Krian, lebih tepatnya di Balongbendo. Sepanjang perjalanan yang saya lihat hanyalah pabrik besar dengan asap hitam yang mengepul di atasnya. Tidak hanya itu, beberapa home industry yang saya lihat juga membuang limbahnya tanpa rasa bersalah. Tapi ketika saya membanting setir ke kanan, saya melihat sebuah perbedaan yang cukup signifikan. Pemukiman warga yang hijau dan bersih dengan sungai jernih yang mengalir, hamparan permadani hijau serta sebuah pabrik besar yang saya kira cukup peduli dengan lingkungan.

    Saya berandai 2/3 dunia memiliki sistem lingkungan seperti fenomena di atas. Tapi dalam kenyataan malah sebaliknya, lebih dari 2/3 dunia tidak mempedulikan lingkungan, bahkan merusak lingkungan untuk meraup jutaan rupiah, dolar dan euro.
    Dari sekelumit ocehan saya di atas, mungkin kita bisa melihat bagaimana keadaan lingkungan saat ini. Namun ini hanyalah miniatur dari keadaan nyatanya, yang sebenarnya jauh lebih rusak. Bagaimana tidak, tangan-tangan tidak bertanggung jawab menggempur darat, laut dan udara dengan kerusakan dan eksploitasi yang bertubi-tubi.

    1. Di darat
    Tiap orang dengan frekuensi jutaan membuang limbah/sampah sembarangan tanpa peduli dampak jangka panjangnya. Penebangan hutan sepertinya menjadi makanan para pengusaha yang kekurangan lahan + kekurangan uang untuk membeli lahan.


    Bukan hanya itu saja, eksploitasi berlebih yang mengakibatkan bencana-bencana seperti longsor, banjir lumpur, banjir air, dan gempa bumi. Pencemaran tanah oleh pembakaran sampah yang bisa berdampak pada pencemaran air tanah dan udara. Pun demikian pada penggunaan pestisida yang ‘dianggap’ bisa mematikan hama tanaman.


    2. Di laut
    Tidak sedikit mereka yang menginginkan hasil laut, bahkan saya pun juga ingin. Tapi tidak sedikit pula yang mendapatkan laut dengan cara instan, sekali ‘bblluumm’ lagsung panen. Nah inilah cara yang SEBENARNYA menyimpang dari UU. Misalnya saja, penangkapan ikan dengan bahan peledak. Selain itu, eksploitasi terumbu karang menjadi kegiatan sehari-hari tanpa disadari apa akibatnya kalau laut sudah marah.


    3. Di udara
    Udara juga elemen dari lingkungan, kalau udara tercemar, so pasti lingkungn tercemar. Zat-zat pencemar udara bisa berasal dari darat, misalnya pembakaran sampah (terutama sampah plastik) yang menghasilhan gas CO, Penggunaan hairspray yang menyumbang CFC yang merusak lapisan ozon, pabrik-pabrik besar dengan cerobong asap laksana pakdhe yang sedang merokok. 

    Udara yang jadi kebutuhan sehari-hari kita telah tercemar, berarti selama ini kita menghirup udara yang tercemar dan beracun????  tenang saja kawan, UNTUK SAAT INI kadar ketercemaran udara belum seberapa, tapi entahlah 10 tahun lagi kalau tanpa perubahan.

    Seperti itulah sekelumit kerusakan lingkungan yang telah terjadi di bumi ini, mungkin masih banyak lagi kerusakan yang lebih besar dari apa yang saya contohkan. Dampaknya pun beranekaragam, misalnya pada perubahan iklim. Tapi bukan tidak mungkin membaik jika kita mau melakukan perbaikan-perbaikan pola hidup kita.

    Semua yang instan memang enak DALAM JANGKA PENDEK, tapi akan menyusahkan dalam jangka panjang. Membuang sampah memang dan limbah sembarangan memang enak, tapi lebih enak untuk jangka panjang jika didaur ulang. Mengambil biota laut dengan cara instan pun banyak disukai beberapa orang, tapi kalau lingkungan sudah marah, semua orang yang kena imbasnya.

    Polisi laut sepertinya perlu ada, jikalau sudah ada, hendaknya diperketat patrolinya. Pun demikian dengan pabrik-pabrik besar yang mengeluarkan asap entah berapa kubik dalam seharinya. Saya pernah membaca mengenai cara mengurangi polusi oleh cerobong asap. Seingat saya, evaluasi fungsi ini memanfaatkan partikel proton dan elektron dari pelat logam yang dipasang di cerobong asap. Dengan adanya pelat ini asap yang akan keluar dari cerong asap menjadi endapan-endapan yang terkumpul di bawah cerobong.

    Berbicara mengenai lingkungan memang tak ada habisnya, terlebih kalau kerusakan lingkungan sudah membumi. saya memimpikan akan kehidupan dengan lingkungan yang sejuk, bersih dan tanpa polusi. Memang terlalu besar untuk direalisasikan. Tapi bukan berarti tidak mungkin kalau tiap individu atau minimal tiap instansi melakukan usaha-usaha pemulihan lingkungan. Misalnya saja sekolah saya, SMA Negeri 11 Surabaya yang senantiasa melakukan penghijauan, kegiatannya biasa disebut dengan JUMINGSIH. Meskipun demikian, tidak semuanya melaksanakan kegiatan tersebut, bahkan mungkin hanya bebarapa saja yang mengikuti. Namun hal tersebut hanya sebagian kecil dari realita yang besar. So, kembali lagi pada kesadaran individunya.

    Come on, Green you mind. Usaha penghijauan dan pemulihan lingkungan bukan untuk kepentingan kelompok, tapi juga untuk kita sang penghuni dan penjaga bumi. Bersakit-sakit dulu senangnya kemudian. Jaga lingkungan kita dulu, buahnya panen di masa depan. So, Save Our Earth, Save Our Future.



    6 komentar:

    Jumingsih? Jumat Minggu Bersih kah? coz kubaru dengar.. hehehe

    Musim kontes nih. Semoga menang ya!

    nice artikel.. salam ngawur :)

    Artikelnya mantap nih. Semoga menang dalam kontesnya. Amin.

    Ya Allah... sudah banyak kerusakan yg kita buat di muka bumi ini. Semoga kita bisa segera menyadari kesalahan2 kita selama ini dan segera menyelamatkan bumi kita.

    Untuk menyelamatkan bumi dari kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh ulah manusia itu sendiri, harus diawali dari diri sendiri. Setiap manusia hendaknya mampu menciptakan kesadaran terhadap diri sendiri bahwa bumi yang kita pijak ini perlu untuk dirawat.

    Posting Komentar

    DON'T FORGET TO LEAVE YOUR COMMENT

    Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More